Membongkar Kesesatan Sekte NII KW IX ( Pesantren Al-Zaytun)
Pendahuluan Dalam bahasa Al-Qur'an kata sesat atau kesesatan adalah dlolla aw dlolalan: قُلْ إِنِّي نُهِيتُ أَنْ أَعْبُدَ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ قُلْ لا أَتَّبِعُ أَهْوَاءَكُمْ قَدْ ضَلَلْتُ إِذًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُهْتَدِينَ (٥٦) "Katakanlah, aku tidak akan mengikuti hawa nafsu kalian (karena) sungguh telah tersesatlah aku jika demikian, dan aku bukanlah termasuk dari pada orang-orang yang mendapat hidayah." (Q. S. Al-An'am: 56) أُولَئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الضَّلالَةَ بِالْهُدَى فَمَا رَبِحَتْ تِجَارَتُهُمْ وَمَا كَانُوا مُهْتَدِينَ (١٦) "Mereka itulah orang-orang yang telah menukar kesesatan dengan hidayah, maka tiadalah beruntung mereka dan tiadalah mereka menjadi orang-orang yang memperoleh hidayah. " (Q. S. Al-Baqarah: 16) As-Sunnah membahasakan adl-dlolalah secara lebih tegas dan spesifik, yaitu dalam mengemukakan tentang bid'ah. Sebagaimana bunyi hadits Nabi SAW yang sangat masybur: أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَ...