masih mengenai haul solo


.
.
Alhamdulillah , kita semua diberi kesempatan untuk pernah melihat / mengenal al habib Muhammad Anis Al Habsyi Solo . Pernah mendengar suaranya . Pernah menyentuh tubuhnya dan mencium tangan sucinya . Sebuah anugerah dari Allah Ta’ala yang patut di syukuri .
.
.
Semoga saja itu pertanda bahwa kita adalah sebagihan orang-orang yang dikehendaki bernasib baik . Karena jika Allah menghendaki seorang hambanya menjadi orang baik , maka Allah akan menempatkannya kepada kebaikan . Memudahkannya melakukan kebaikan dan mengumpulkannya dengan ahli-ahli kebajikan .
.
.
Pada sebuah perjumpaan saya dengan al Habib Anis , selama perjalanan menuju kota Solo , pikiran saya terpecah . Sebenarnya saya memaksa untuk pergi ke Solo , karena sejujurnya saya tidak mempunyai cukup uang untuk perjalan pulang pergi . Tetapi saya tetap memaksa pergi juga . Dengan resiko , nanti pulangnya saya akan terhenti di tengah jalan . Dan untuk sampai ke Rumah , saya masih membutuhkan setidknya uang 50 ribu Rupiah .
.
.
Saya pasrah saja , apa nanti yang akan terjadi , bagaimana caranya pulang saya tidak perduli . Yang penting dapat sowan kepada Habib Anis al habsyi .
.
Pulang dari solo , di tengah perjalanan pulang itu , tiba-tiba ada seseorang yang menghampiri saya dan tanpa ba bi bu dia memasukkan sebuah amplop kedalam saku gamis saya . Kaget tetapi saya tidak sempat bertanya apa-apa . Orang itu sambil senyum , berlalu begitu saja.
.
Amplopnya saya buka , seperti yang anda tebak , isinya uang 50 ribu rupiah !!!
Saya kemudian termenung sejenak memikirkan kejadian ini . Kejadian bagaimana jika seseorang mempunyai himmah yang kuat dalam sebuah kebaikan , maka Allah Ta’ala akan menolong dan memudahkannya . Disamping itu , kejadian inipun saya anggap sebagai salah satu bentuk keberkahan dari Al habib Anis yang melingkupi diri saya .
.
.
Secara normatif , ada kaidah “ Man Istakfa billah , kafahu . Barang siapa yang menjadikan Allah sebagai kecukupan dirinya , maka Allah akan mencukupinya . “
.
.
Al Habib Al Arif billah Muhammad bin Thahir Al Haddad Shahib Tegal berkata :
“ Salah satu kebiasanku adalah , walaupun untuk sesuatu yang sedikit( remeh ) aku tidak akan meminta – minta kepada siapapun . Kebetulan suatu hari uangku habis sewaktu aku ada di kota Surabaya . Kemudian sempat terbersit di dalam hatiku untuk meminta kepada si Fulan dan si Fulan . Aku benar-benar akan melakukannya .
Lalu aku berkata kepada diriku sendiri : “ Allah Ta’ala adalah Tuan yang ‘ lebih dekat’ dibandingkan dengan siapapun .Aku malu jika sampai meminta kepada selai Dia .”
.
Maka aku arahkan permintaanku kepada pintu Allah Ta’ala . Sesudah itu , akupun mandi di sebuah kamar mandi , tiba-tiba tanpa aku sangka sebelumnya , datang seorang teman memberiku sebuah kitab . Saat aku buka , di dalamnya ada sejumlah uang yang cukup buatku untuk memenuhi hajatku .
.
Akupun terduduk dan menangis memikirkan apa yang aku alami ini . Memikirkan tentang kelembutan kasih Allah Ta’ala ini dan memikirkan betapa cepatnya Allah mengabulkan doa-doa . “
.
.
Al Habib Muhammad bin Thahir jika menuturkan kisahnya ini , beliau selalu mengakhirinya dengan ungkapan :
“ Barang siapa yang menjadikan Allah sebagai kecukupan dirinya , maka Allah akan mencukupi dirinya . “
Sebagai isyarat bahwa tidak patut bagi seorang hamba untuk mengarahkan tujuan dan segala maksud dirinya selain kepada Tuhannya . ( Qurrotun Nadhir Jus 1 halaman 209 ) .
.
.
Pada hari Sabtu ini , 22 januari 2016 , sebagai bentuk tarhib atas haul Al Habib Ali al Habasyi di kota Solo , kita akan selalu menukil beberapa Shalawat yang pernah di tulis oleh al Habib Ali . Sejumlah shalawat itu termaktub dalam Kumpulan Shalawat beliau , yang di rangkum oleh slah satu murid beliau , Al Arif billah Al Habib Muhammad bin Idrus al habasyi dalam kitab Majma’ul Lathoifil Arsyiyyah .
.
.
Dan selanjutnya , di setiap tulisan kedepan akan selalu ada cuplikan shalawat – shalawat beliau . Harapannya tentu kita dapat selalu membacanya dan mendapatkan fadhilah , pahala serta rahasia-rahasia shalawat beliau yang istemewa- istemewa .
.
.
Secara Khusus , Al Habib Anis al habasyi sudah mengijazahkan shalawat – shalawat tersebut kepada kami , dan lisanul Khal beliau mengijinkan kami untuk mengijazahkannya kepada para pecinta Habib Ali .
Dari arah Habibana Salim as Syathiriy , beliau telah menuliskan ijazah ( ijin ) untuk kami didalam hal menyebarkan /mengijazahkan amalan-amalan para Aslaf , termasuk shalawat – shalawat al habib ali ini .
.
.
Karena itu , sebagai jembatan dan wakil sahaja , kami ijazahkan setiap shalawat yang kami cantumkan di setiap tulisan – tulisan kami , dan selanjutnya agar di baca dengan penuh rindu serta cinta , tanpa melupakan doa-doa yang baik untuk kami dan kedua orang tua kami tercinta .
.
.
Dalam Lathoiful Arsyiyyah , al Habib Muhammad bin Idrus al habsyi membaginya menjadi hizib-hizib harian . Pada hizib Hari sabtu ada sekitar 43 naskah shalawat . Kita nukilkan saja dua diantaranya , dua buah shalawat yang secara redaksinya sangat mirip dan arti / maknanya yang berdekatan .
.
.
Yang pertama :
ALLOHUMMA SHOLLI WASALLIM ALA SAYYIDINA MUHAMMADIN
GHINA_I FAQRIY
WAHAYATI RUKHI
WASURURI QOLBIY
WANAJATI FID DUNYA WAL AKHIROH .
.
“ Semoga Shalawat Salam tercurah kepada tuanku Muhammad , Yang mengkayakan kefakiranku , Sang kehidupan jiwaku , Penggembiira hatiku, Penyelamat diriku di dunia dan di akhirat .”
.
.
Shalawat kedua :
ALLOHUMMA SHOLLI WASALLIM ALA SAYYIDINA MUHAMMADIN
SHOLATAN TAHYA BIHA RUKHI
WATANSATU BIHA JAWARIKHI
WAYAQWA BIHA QOLBIY
WAYASRI SIRRUHA FI AULADIY , WA AHLIY , WA ASHABIY
WA AKUNU BIHA SA’IDAN MAS ‘UDAN .
.
.
“ Semoga Shalawat Salam tercurah kepada Tuanku Muhammad , Shalawat yang menghidupkan jiwaku , yang menyemangatkan tubuh-tubuhku , yang menguatkan hatiku , Shalawat yang rahasianya mengalir mengenai juga anak-anakku , istri ( keluarga ) ku , dan Shahabat- shahabatku . Shalawat yang membuatku menjadi seorang yang selamat dan tterselamatkan …”
.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TOLERANSI PARA KYAI NU

KEUTAMAAN AHLI DALEMIPUN(PORO HABAIB&PORO SYARIFAH) KANJENG NABI MUHAMMAD SAW

Profil Singkat Habib Abu Bakar Bin Yahya Geritan