AIR MATA ROSULULLOH SAW
“Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Alloh?”..tanya Rosululloh dgn suara yang amat lemah..“pintu2 langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu..semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu, “ kata Jibril..tapi itu ternyata tdk membuatkan Rosululloh lega, matanya masih penuh ke...cemasan. “Engkau tidak senang mendengar kabar ini?” tanya Jibril lagi..“kabarkan kepadaku bgmn nasib umatku kelak?”..“jgn khawatir, wahai Rasul Alloh, aku pernah mendengar Alloh berfirman kepadaku: “kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya” kata Jibril..
detik2 semakin dekat, saatnya Izroil melakukan tugas..perlahan ruh Rosululloh ditarik..nampak seluruh tubuh Rosululloh bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang..“Jibril, betapa sakit sakarotul maut ini” perlahan Rosululloh mengaduh..Fatimah terpejam, Ali yg disampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka..“jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?” tanya Rosululloh pada Malaikat pengantar wahyu itu..
“siapakah yang sanggup, melihat kekasih Alloh direnggut ajal” kata Jibril..sebentar kemudian terdengar Rosululloh mengaduh, karena sakit yg tdk tertahankan lagi..“ya Alloh, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku”..
badan Rosululloh mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.. bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya..“Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku” “peliiharalah shalat dan peliharalah orang2 lemah di antaramu”..
diluar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan..Fatimah menutupkan tangan di wajahnya dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rosululloh yg mulai kebiruan..“ummatii..ummatii..ummatiii?” “Umatku..umatku..umatku” dan berakhirlah hidup manusia mulia yg memberi sinaran itu..
kini..mampukah kita mencintai sepertinya? Allohumma sholli ‘ala Muhammad wa baarik wa salim ‘alaihi…betapa cintanya Rosululloh kepada kita..
detik2 semakin dekat, saatnya Izroil melakukan tugas..perlahan ruh Rosululloh ditarik..nampak seluruh tubuh Rosululloh bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang..“Jibril, betapa sakit sakarotul maut ini” perlahan Rosululloh mengaduh..Fatimah terpejam, Ali yg disampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka..“jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?” tanya Rosululloh pada Malaikat pengantar wahyu itu..
“siapakah yang sanggup, melihat kekasih Alloh direnggut ajal” kata Jibril..sebentar kemudian terdengar Rosululloh mengaduh, karena sakit yg tdk tertahankan lagi..“ya Alloh, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku”..
badan Rosululloh mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.. bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya..“Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku” “peliiharalah shalat dan peliharalah orang2 lemah di antaramu”..
diluar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan..Fatimah menutupkan tangan di wajahnya dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rosululloh yg mulai kebiruan..“ummatii..ummatii..ummatiii?” “Umatku..umatku..umatku” dan berakhirlah hidup manusia mulia yg memberi sinaran itu..
kini..mampukah kita mencintai sepertinya? Allohumma sholli ‘ala Muhammad wa baarik wa salim ‘alaihi…betapa cintanya Rosululloh kepada kita..
Komentar