TULANG SULBI
Tulang Sulbi Tersisa
Nabi saw. memberi petunjuk tentang bagaimana manusia akan diciptakan kembali pada Hari Berbangkit, dan hal itu telah dipertegas kebenarannya lewat kemajuan teknologi modern. Abu Hurayrah meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda, "Di antara dua tiupan Sangkakala akan ada empat puluh." Orang-orang bertanya, "Ya Abu Hurayrah, apakah maksudnya empat puluh hari?" Ia tidak menjawabnya. Mereka bertanya lagi, "Apakah empat puluh tahun?" Ia tetap tidak menjawab, tetapi kemudian menambahkan, "Semua bagian tubuh manusia akan membusuk, kecuali tulang sulbi, dan dari tulang itulah Allah akan mengutuhkan kembali jasad manusia."
Abu Hurayrah juga meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda: Tanah akan menghancurkan semua bagian tubuh manusia kecuali tulang sulbi. Manusia diciptakan darinya, dan darinya ia akan kembali dibangkitkan. Empat belas abad yang lalu, Nabi saw. mengatakan bahwa setelah manusia meninggal dunia, seluruh bagian tubuhnya akan hancur menjadi tanah, kecuali tulang sulbi. Pada masa lalu, para ulama tidak dapat memahami petunjuk hadis itu, karena ketika mereka membongkar kuburan, mereka tidak menemukan tulang sulbi manusia karena semuanya telah hancur. Para ilmuwan akhirnya mampu mengungkap rahasia di balik hadis Nabi di atas dengan menggunakan teknik analisis DNA yang canggih. Para ilmuwan mengambil sampel bagian tulang sulbi, dan menindihnya dengan alat yang menghasilkan tekanan yang paling keras. Mereka mencoba menghancurkan sampel itu di bawah tekanan tinggi, mendidihkannya,dan bahkan membakarnya, tetapi apa pun yang mereka lakukan terhadap sampel itu, DNA yang terkandung dalam tulang sulbi itu tidak bisa dihancurkan. Dalam berbagai kondisi ketika semua sel dan tulang lain dapat musnah, potongan tulang sulbi tetap utuh sehingga DNA manusia tetap terpelihara. Setiap sel dalam tubuh manusia mengandung cetak biru genetis seluruh organ tubuhnya, dan jasad renik DNA tulang sulbi yang luar biasa kecil itu memuat data yang cukup untuk menciptakan kembali jasad utuh manusia. Informasi semacam itu, yang dianugerahkan Allah kepada Nabi saw. berabad-abad yang lalu, menunjukkan keagungan Allah, dan kekerdilan manusia, serta menjadi bukti yang sangat kuat bagi orang-orang beriman bahwa masa hidup mereka lebih baik dihabiskan untuk mengejar keuntungan di akhirat.
Tulang Sulbi dan Embriologi
Hadis sebelumnya menyebutkan bahwa manusia "dibangun" dari tulang sulbi. "Manusia diciptakan darinya, dan darinya ia akan kembali dibangkitkan." Penelitian terhadap tulang sulbi dari sudut temuan embriologi modern sungguh sangat menarik. Kira-kira setelah berusia dua minggu, embrio yang sedang berkembang melepaskan diri dari plasenta hingga tidak ada lagi kontak antara keduanya kecuali melalui tangkai penghubung di tulang ekor embrio yang paling ujung, yang kelak ditempati tulang sulbi. Tangkai itu merupakan cikal bakal tali pusar, yang akan menghubungkan embrio yang sedang berkembang itu dengan makanan yang disuplai oleh plasenta. Bukan makanan saja yang masuk ke embrio melalui ujung ekornya, tetapi pembentukan embrio juga berkembang dari tempat-awal tulang sulbi itu. Arah dan perkembangan embrio selanjutnya dimulai ketika sebuah jalur yang disebut "lintasan sederhana" (primitive streak) terbentuk di tulang ekor (tulang sulbi) embrio dan bergerak menuju ujung tengkorak (kepala). Perkembangan berlanjut dari titik ini, dan tahap terakhir penutupan pembuluh syaraf juga terjadi di tulang ekor "wilayah tulang sulbi" yang juga merupakan tempat awal perkembangannya
Seribu empat ratus tahun yang lalu, Nabi saw. telah menggambarkan tulang sulbi dan pertumbuhan manusia, dengan mengatakan bahwa manusia "diciptakan darinya, dan darinya ia akan kembali dibangkitkan." Wahai manusia, penemuan semacam itu sudah cukup untuk mengakui keagungan-Nya, Yang kehebatan-Nya tak terbatas, Yang kebesaran-Nya atas seluruh ciptaan-Nya tak tertandingi. Itu cukup sebagai penegasan bahwa kita selalu membutuhkan ampunan, cinta, dan kasih sayang-Nya.
Tulang Sulbi dan Kebangkitan Kembali
Dengan tiupan pertama sangkakala, Allah menghancurkan seluruh semesta, dan dengan tiupan kedua, manusia dan ciptaan yang lain akan dibangkitkan. Allah akan menurunkan hujan selama 40 hari sehingga ketinggian air mencapai 70 hasta. Abu Hurayrah meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda, "Allah akan menurunkan hujan yang membangkitkan manusia seperti keluarnya tanaman. Setiap bagian tubuh manusia akan hancur kecuali tulang sulbi. Dengan sisa tulang sulbi itu, Allah akan menyusun kembali jasad utuh manusia." Tiap tetes air hujan akan mengandung sperma yang akan bersatu dengan "telur" tiap manusia "yang berupa sisa tulang sulbi" untuk kembali membentuk tubuhnya. Allah berfirman: Dan sebagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya bahwa kamu melihat bumi itu kering tandus, maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya Tuhan yang menghidupkannyatentu dapat menghidupkan yang mati. Sesungguhnya Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. (Q 41:39). Apabila bumi diguncangkan dengan guncangannya yang dahsyat, dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat yang dikandungnya. (Q 99:12)
Seperti halnya ayakan yang digerak-gerakkan untuk memisahkan berbagai partikel berukuran berbeda, bumi juga akan bergoyang dan mengeluarkan sisa-sisa sulbi manusia. Allah akan mengeluarkan semua sisa-sisa DNA itu dengan mengayak bumi sehingga setiap sel DNA akan bertemu dengan tetesan air yang menjadi pasangannya. Allah akan membentuk ulang bumi dan menghidupkan kembali semua orang, laki-laki, perempuan, atau anak-anak seperti sedia kala.
Nabi saw. memberi petunjuk tentang bagaimana manusia akan diciptakan kembali pada Hari Berbangkit, dan hal itu telah dipertegas kebenarannya lewat kemajuan teknologi modern. Abu Hurayrah meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda, "Di antara dua tiupan Sangkakala akan ada empat puluh." Orang-orang bertanya, "Ya Abu Hurayrah, apakah maksudnya empat puluh hari?" Ia tidak menjawabnya. Mereka bertanya lagi, "Apakah empat puluh tahun?" Ia tetap tidak menjawab, tetapi kemudian menambahkan, "Semua bagian tubuh manusia akan membusuk, kecuali tulang sulbi, dan dari tulang itulah Allah akan mengutuhkan kembali jasad manusia."
Abu Hurayrah juga meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda: Tanah akan menghancurkan semua bagian tubuh manusia kecuali tulang sulbi. Manusia diciptakan darinya, dan darinya ia akan kembali dibangkitkan. Empat belas abad yang lalu, Nabi saw. mengatakan bahwa setelah manusia meninggal dunia, seluruh bagian tubuhnya akan hancur menjadi tanah, kecuali tulang sulbi. Pada masa lalu, para ulama tidak dapat memahami petunjuk hadis itu, karena ketika mereka membongkar kuburan, mereka tidak menemukan tulang sulbi manusia karena semuanya telah hancur. Para ilmuwan akhirnya mampu mengungkap rahasia di balik hadis Nabi di atas dengan menggunakan teknik analisis DNA yang canggih. Para ilmuwan mengambil sampel bagian tulang sulbi, dan menindihnya dengan alat yang menghasilkan tekanan yang paling keras. Mereka mencoba menghancurkan sampel itu di bawah tekanan tinggi, mendidihkannya,dan bahkan membakarnya, tetapi apa pun yang mereka lakukan terhadap sampel itu, DNA yang terkandung dalam tulang sulbi itu tidak bisa dihancurkan. Dalam berbagai kondisi ketika semua sel dan tulang lain dapat musnah, potongan tulang sulbi tetap utuh sehingga DNA manusia tetap terpelihara. Setiap sel dalam tubuh manusia mengandung cetak biru genetis seluruh organ tubuhnya, dan jasad renik DNA tulang sulbi yang luar biasa kecil itu memuat data yang cukup untuk menciptakan kembali jasad utuh manusia. Informasi semacam itu, yang dianugerahkan Allah kepada Nabi saw. berabad-abad yang lalu, menunjukkan keagungan Allah, dan kekerdilan manusia, serta menjadi bukti yang sangat kuat bagi orang-orang beriman bahwa masa hidup mereka lebih baik dihabiskan untuk mengejar keuntungan di akhirat.
Tulang Sulbi dan Embriologi
Hadis sebelumnya menyebutkan bahwa manusia "dibangun" dari tulang sulbi. "Manusia diciptakan darinya, dan darinya ia akan kembali dibangkitkan." Penelitian terhadap tulang sulbi dari sudut temuan embriologi modern sungguh sangat menarik. Kira-kira setelah berusia dua minggu, embrio yang sedang berkembang melepaskan diri dari plasenta hingga tidak ada lagi kontak antara keduanya kecuali melalui tangkai penghubung di tulang ekor embrio yang paling ujung, yang kelak ditempati tulang sulbi. Tangkai itu merupakan cikal bakal tali pusar, yang akan menghubungkan embrio yang sedang berkembang itu dengan makanan yang disuplai oleh plasenta. Bukan makanan saja yang masuk ke embrio melalui ujung ekornya, tetapi pembentukan embrio juga berkembang dari tempat-awal tulang sulbi itu. Arah dan perkembangan embrio selanjutnya dimulai ketika sebuah jalur yang disebut "lintasan sederhana" (primitive streak) terbentuk di tulang ekor (tulang sulbi) embrio dan bergerak menuju ujung tengkorak (kepala). Perkembangan berlanjut dari titik ini, dan tahap terakhir penutupan pembuluh syaraf juga terjadi di tulang ekor "wilayah tulang sulbi" yang juga merupakan tempat awal perkembangannya
Seribu empat ratus tahun yang lalu, Nabi saw. telah menggambarkan tulang sulbi dan pertumbuhan manusia, dengan mengatakan bahwa manusia "diciptakan darinya, dan darinya ia akan kembali dibangkitkan." Wahai manusia, penemuan semacam itu sudah cukup untuk mengakui keagungan-Nya, Yang kehebatan-Nya tak terbatas, Yang kebesaran-Nya atas seluruh ciptaan-Nya tak tertandingi. Itu cukup sebagai penegasan bahwa kita selalu membutuhkan ampunan, cinta, dan kasih sayang-Nya.
Tulang Sulbi dan Kebangkitan Kembali
Dengan tiupan pertama sangkakala, Allah menghancurkan seluruh semesta, dan dengan tiupan kedua, manusia dan ciptaan yang lain akan dibangkitkan. Allah akan menurunkan hujan selama 40 hari sehingga ketinggian air mencapai 70 hasta. Abu Hurayrah meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda, "Allah akan menurunkan hujan yang membangkitkan manusia seperti keluarnya tanaman. Setiap bagian tubuh manusia akan hancur kecuali tulang sulbi. Dengan sisa tulang sulbi itu, Allah akan menyusun kembali jasad utuh manusia." Tiap tetes air hujan akan mengandung sperma yang akan bersatu dengan "telur" tiap manusia "yang berupa sisa tulang sulbi" untuk kembali membentuk tubuhnya. Allah berfirman: Dan sebagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya bahwa kamu melihat bumi itu kering tandus, maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya Tuhan yang menghidupkannyatentu dapat menghidupkan yang mati. Sesungguhnya Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. (Q 41:39). Apabila bumi diguncangkan dengan guncangannya yang dahsyat, dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat yang dikandungnya. (Q 99:12)
Seperti halnya ayakan yang digerak-gerakkan untuk memisahkan berbagai partikel berukuran berbeda, bumi juga akan bergoyang dan mengeluarkan sisa-sisa sulbi manusia. Allah akan mengeluarkan semua sisa-sisa DNA itu dengan mengayak bumi sehingga setiap sel DNA akan bertemu dengan tetesan air yang menjadi pasangannya. Allah akan membentuk ulang bumi dan menghidupkan kembali semua orang, laki-laki, perempuan, atau anak-anak seperti sedia kala.
Komentar