ENAM MACAM KAROMAH UNTUK MANUSIA PILIHAN
Karomah yang dimaksudkan di sini adalah pemberian khusus berupa kemuliaan yang dianugerahkan oleh Allah kepada hamba-hamba pilihanNya yang telah sampai kepada (HADROTUL QUDS - Pengetahuan tentang kemahasucian zat Allah). dan (BASATHUL INSI - Sampai kepada kesempurnaan sifat-sifat Allah sehingga tak ada yang dipandang oleh jiwanya melainkan Al...lah belaka). Atau kepada orang yang telah bersih jiwa dan ruhaninya.
1. MUFATIHAH.
Dibukakan hatinya, sehingga dalam pandangan kalbunya itu tidak lagi menghubungkan segala peristiwa kepada hukum sebab-akibat, tetapi kepada sebab pertama yaitu Allah. Dengan begitu, dirasakan kepadanya akan kemanisan dan kelezatan iman.
2. MUWAJAHAH.
Ingatan kalbunya dihadapkan hanya kepada Allah dan untuk mengingat Allah sehingga tak ada lagi dalam ingatannya sesuatu pun melainkan Allah belaka, dan Allah menyingkapkan gerbang hatinya hingga kian hari kian menebal imannya serta dibukakan baginya rahasia-rahasiaghaib.
3. MUTHALA'AH.
Tersingkap kedalaman pengenalannya terhadap dirinya sebagai satu makhluk yang selalu menggantungkan segalanya kepada Sang Pencipta.
4. MUSYAHADAH.
Dikuakkan untuknya pengetahuan hingga sampai ke taraf HAQQUL YAQIN yang tak bercampur dengan waham dan keraguan.
5. MUHADATSAH.
Allah memanggil dan menyerunya dari alam MUSYAHADAH dan dari alam MALAKUT sebagaimana yang terjadi pada diri Nabi Musa a.s. yang bercakap langsung dengan Tuhan.
6. MUJALASAH.
Allah melimpahkan karuniaNya dan nikmat-Nya secara tiada henti-hentinya.
KEWALIAN dan Macam-Macam WALI.
Para Wali terbagi dlm beberapa kelompok, setiap kelompok berada di jalan Nabi.
Diantara mereka ada kelompok Sulaimai, Ibrahimi dan Muhammadi, semoga Allah mencurahkan Rohmat kpd orang2 yg mengikiti mereka(Nabi).
Wali yg mengikuti Nabi Sulaiman menguasai dunia,
Tapi dia bersikap zuhud dan tdk memperdulikannya.
Wali yang mengikuti jalan Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam.
Memiliki semua sifat semesta, tetapi dia sibuk menyebarkan agama dgn beberapa cara.
Wali yg berjalan dijalan Nabi Ibrohim selalu tawaqal kepada Allah, dia tidak memperhatikan dunia apakah mendekat ato menjauh.
Dia juga menghadapi berbagai musibah, karena Nabi Ibrohim telah di uji dgn dibakar di dalam api, di uji mengasingkan keluarganya, kemudian di uji menyembelih anaknya,.
Dan semua itu menunjukkan bahwa bahwa dia bertawaqal kepada Allah Tuhannya.
Al-Imam Al-Kabir Syaikh Abdul Qahir Al-Baghdadi berkata :
الفصل الأول من فصول هذا الباب في بيان أصناف أهل السنة والجماعة. اعلموا أسعدكم الله أن أهل السنة والجماعة ثمانية أصناف من الناس... والصنف السادس منهم: الزهاد الصوفية الذين أبصروا فأقصروا، واختَبروا فاعتبروا، ورضوا بالمقدور وقنعوا بالميسور، وعلموا أن السمع والبصر والفؤاد كل أُولئك مسؤول عن الخير والشر، ومحاسب على مثاقيل الذر، فأعدُّوا خير الإِعداد ليوم المعاد، وجرى كلامهم في طريقَيْ العبارة والإِشارة على سَمْتِ أهل الحديث دون من يشتري لهو الحديث، لا يعملون الخير رياء، ولا يتركونه حياء، دينُهم التوحيد ونفي التشبيه، ومذهبهم التفويضُ إِلى الله تعالى، والتوكلُ عليه والتسليمُ لأمره، والقناعةُ بما رزقوا، والإِعراضُ عن الاعتراض عليه. {ذلكَ فضلُ اللهِ يؤتِيهِ مَنْ يشاءُ واللهُ ذو الفضلِ العظيمِ
Fasal pertama dari fasal-fasal bab ini, tentang penjelasan kelompok-kelompok Ahlus sunnah waljama’ah. Ketahuilah, semoga Allah membuat kalian bahagia, sesungguhnya Ahlus sunnah waljama’ah ada delapan kelompok manusia..(hingga ucapan beliau).. Kelompok ke enam di anatara mereka adalah orang-orang yang zuhud dan ahlis shufi yang mereka memandang dengan mata hati hingga mereka bisa berlaku sederhana, mereka mendapat ujian dan mereka mengambil pelajarannya. Mereka ridha dengan ketentuan dan legowo dengan hal yang ringan. Mereka ahli shufi mengetahui bahwa pendengaran, penglihatan dan hati semuanya akan dimintai pertangung jawabannya dari kebaikan atau keburukan dan akan dihisab walau seberat biji atom pun. Maka mereke mempersiapkan diri dengan sebaik-baik bekal untuk hari kembali kelak dan ucapan mereka berjalan di dalam dua jalan ibarat dan isyarat berdasarkan karakter ahli hadits bukan orang yang menjual permainan hadits. Mereka beramal kebaikan tidak dengan pamer dan tidak meninggalkan kebaikan karena malu. Agama mereka Tauhid dan meniadakan Tasybih (penyerupaan) dan mazdhab mereka Tafwidh (menyerahkan makna) kepada Allah Swt, tawakkal dan penyerahan diri kepada perintah Allah.
Qona'ah terhadap rezeki yang mereka dapat dan berpaling dari mengeluh atasNya.
Itulah keutamaan Allah yang Allah berikan pada orang yang dikehendakiNya dan Allah maha memiliki keutamaan yang agung.
(Al-Farq bainal Firaq halaman : 236)
Al-Imam Hujjatul Islam Al-Ghozali berkata :
ولقد علمت يقيناً أن الصوفية هم السالكون لطريق الله تعالى خاصة وأن سيرتهم أحسن السيرة، وطريقتهم أصوب الطرق، وأخلاقهم أزكى الأخلاق.. ثم يقول رداً على من أنكر على الصوفية وتهجَّم عليهم: وبالجملة فماذا يقول القائلون في طريقةٍ طهارتُها - وهي أول شروطها - تطهيرُ القلب بالكلية عما سوى الله تعالى، ومفتاحها الجاري منها مجرى التحريم من الصلاة استغراقُ القلب بالكلية بذكر الله، وآخرها الفناء بالكلية في الله
Sungguh aku telah mengetahui secara yakin bahwa ahli tasawwuf mereka adalah orang yang menapaki jalan Allah Ta’ala secara khusus, sejarah hidup mereka sebaik-sebaik sejarah. Jalan mereka paling benarnya jalan. Akhlak mereka sesuci-sucinya akhlak. (kemudian beliau berkata sebagai jawaban pada orang yang mengingkari ahli tasawwuf) Kesimpulannya, apa yang akan dikatakan para penentang mereka di dalam metode pembersihan ajaran tasawwuf ???
Sedangkan itu merupakan syarat pertama yaitu membersihkan hati secara keseluruhan dari selain Allah Ta’ala dan kuncinya yang berlaku darinya seperti berlakunya takbiratul ihram saat sholat yaitu tenggelamnya hati secara keseluruhan dengan mengingat Allah dan akhirnya adalah fana secara keseluruhan di dalam Allah Swt.
(Al-Munqidz minadh Dholal : 17, karya imam Ghozali)
وهذه فصول تشتمل على بيان عقائدهم في مسائل التوحيد ذكرناها على وجه الترتيب. قال شيوخ هذه الطريقة على ما يدل عليه متفرقات كلامهم ومجموعاتها ومصنفاتهم في التوحيد: إن الحق سبحانه وتعالى موجود قديم لا يشبهه شىء من الفخلوقات، ليس بجسم ولا جوهر ولا عرض، ولا صفاته أعراض، ولا يتصور في الأوهام، ولا يتقدر في العقول، ولا له جهة ولا مكان، ولا يجري عليه وقت وزمان.
Pasal-pasal ini mencakup penjelasan aqidah kaum sufi dalam masalah tauhid, dan kami akan sebutkan secara tertib. Para pemuka kaum sufi, dengan berbagai tingkatan dan berbagai macam karya dalam masalah aqidah yang telah mereka tulis, mereka semua telah sepakat bahwa Allah Maha Ada, Qadim; tanpa permulaan, tidak menyerupai apapun dari seluruh makhluk ini, bukan benda (al-Jism), bukan al-Jawhar (benda terkecil yang tidak dapat terbagi bagi), bukan al-‘Aradl (sifat benda), segala sifat sifatNya bukan sifatsifat benda, tidak dapat digambarkan dalam prakiraan-prakiraan, tidak dapat dibayangkan oleh akal pikiran, ada tanpa tempat tanpa arah, tidak terikat oleh waktu dan zaman.
(Ar-Risalah al-Qusyairiyyah, hal. 7).
أصول طريق التصوف خمسة: تقوى الله في السر والعلانية. اتباع السنة في الأقوال والأفعال. الإِعراض عن الخلق في الإِقبال والإِدبار. الرضى عن الله في القليل والكثير.الرجوع إِلى الله في السراء والضراء.
Pokok pokok metode ajaran tasawwuf ada lima : Taqwa kepada Allah di dalam sepi maupun ramai, mengikuti sunnah di dalam ucapan dan perbuatan, berpaling dari makhluk di dalam penghadapan maupun saat mundur, ridlo kepada Allah dari pemberianNya baik sedikit ataupun banyak dan selalu kembali pada Allah saat suka maupun duka.
(Risalah Al-Maqoshid fit Tauhid wal Ibadah wa Ushulut Tasawwuf halaman : 20, Imam Nawawi)
Salam poligami
Merdekaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Komentar