Shalawat Yang ( semoga ) Bisa Bikin Cepet Nikah / Dapet Nikah berkali-kali grin emotikon
.
.
Pada kumpulan Shalawat Al Habib Ali di bagihan Hizib Hari Selasa , dari sekian puluh naskah shalawat ada yang cukup menarik menurut saya . Jika di mayoritas naskah shalawat beliau yang dipenuhi dengan rumus – rumus ilmu Haqiqat dan Ma’rifat yang begitu rumit dan dalam , ada satu shalawat yang sedikit terasa “ cair “
.
.
Shalawat beliau itu ada terkutip di dalamnya sebuah kata sederhana , yaitu An Nikah ( perkawinan ) . Berangkat dari ketidaktahuan saya atas kefadhilahan serta keagungan shalawat – shalawat beliau , untuk shalawat yang satu ini setidaknya saya punya harapan sederhana .
.
.
Harapan itu adalah : “ karena ada tersebut kata AN NIKAH , maka semoga siapa saja yang membaca shalawat ini dengan sepenuh hati , semoga Allah memudahkan dirinya untuk dapat segera MENIKAH dan mendapatkan jodoh yang shalih shalihah .
Bagi yang sudah menikah , semoga pernikahannya semakin bertambah berkah dan jika pasangannya mengijinkan , semoga dapat menikah lagi , lagi dan lagi …
smile emotikon
“
.
.
Shalawat itu adalah :
ALLOHUMA SHOLLI WASALLIM ‘ALA MAN HUWA LIAHLIL WUJUDI MISBAH
SAYYIDI ROSULILLAH , MUHAMMADIB NI ABDILLAH
IMAMI AHLIS SHOLAH
AL QOILI FIMA WARODA ‘ANHU ( I’LANUN NIKAH )
SHOLLOLLOHU ALAIHI WASALLAMA WA ALA ALIHI WASHOHBIHIS SALIKINA SABILAL FALAH
“ Ya Allah , semoga Shalawat dan Salam tercurah kepada seseorang yang menjadi lentera bagi sekalian penghuni Semesta . Junjunganku Sang Utusan Tuhan , Muhammad putra Abdillah , Pemimpin orang-orang Shaleh . Yang berkata – sebagaimana tertera di dalam Haditsnya – … ( I’lanun Nikah ) … Wartakanlah Pernikahan !
Semoga shalawat dan Salam tercurah kepada dirinya , kepada keluarganya , shahabatnya yang mereka telah menempuh jalan keselamatan “
.
.
Soal pernikahan , diantara tempat Faforit ( yang tidak sembarang orang dapat mengalaminya ) untuk menikah adalah Masjid Riyadh Kota Solo . Masjid yang di dirikan oleh Al Habib Alwiy bin Ali bin Muhammad al Habsyi ini memang menjadi salah satu “ Magnet “ keagaman , diyanah , di Kota Solo .
Sehingga dapat melangsungkan akad nikah di masjid ini , terutama pada saat majlis – majlis maulidnya ( baik yang Usbuiyyah di malam Jum’atnya ataupun yang sanawiyyah di hari Haul Solo ) adalah idaman banyak orang .
.
.
Masjid Riyadh ini dapat dikatakan sebagai salah satu tempat yang di dirikan atas dasar ketaqwaan MIN AWWALI YAUMIN . Yang membangun adalah Al Arif billah Al Habib Alwi putra dari Penulis Shimthud Duror , Sang Qhutbul Wujud Al Habib Ali Al Habasyi .
.
.
Karena tidak setiap Rumah kebaikan , didirikan dengan pondasi kebaikan . Sebagaimana tidak setiap majlis kebaikan itu di laksanakan atas niat yang baik dan penuh ketulusan . Ada yang disebut sebagai :
_ Masjid Dhiror
_Majlis-majlis Dhiror .
.
.
Habibana Salim bin Abdullah As Syathiriy pernah berkata : “ Jaman sekarang , masjid- masjid dhiror banyak bertebaran di setiap tempat . Orang – orang banyak yang membangun masjid tetapi niat membangunnya tidak baik .
.
Tempat-tempat seperti itu , pasti akan lenyap dan musnah tidak akan langgeng . Sebagaimana telah dirasakan kebenaran ungkapan “ MAN KADHAB KHOROB “ ..Barang siapa yang berbohong maka akan hancur .
Sekarang sudah banyak terbukti , tempat-tempat yang dibangun tidak dengan niat yang baik , maka akan hancur dan rusak di kemuudian hari . Tidak lama , selang beberapa tahun hanya menyisakan puing-puingnya saja akhirnya.
.
Banyak para Shalihin yang mampu mendeteksi tempat – tempat Dziror tersebut , namun mereka diperintahkan untuk “ diam “ … ( Karena hal seperti ini baagihan dari Rahasia Tuhan ) . “
.
.
Masjid Riyadh Solo pada perjalanan waktu selanjutnya ada dalam pemeliharaan Sayyidinal Habib Anis bin Alwi al Habasyi . Beliau sebagaimana ayahandanya , semakin memakmurkan masjid ini dan tidak menaruh sesuatu di sana , tidak membangun / merenofasinya kecuali dengan harta-harta yang Halal .
.
.
Pernah seorang saudagar kaya memberi Infak uang ratusan juta kepada Habib Anis . Uang masing dalam pak, dan di dibungkus plastic hitam . Saat menerimanya , terliihat Habib Anis seperti merasakan adanya sesuatu .
Sesudah mengucapkan terimakasih , beliau bersikap biasa saja kepada Saudagar itu . Sebuah sikap yang “ sedikit ganjil “ bagi seseorang yang baru saja di sedekahi uang ratusan juta .
( Beda denganSaya , di kasih bisharoh 10 ribu rupiah oleh seseorang , wajah saya pasti berubah jadi familier kepada yang member uang
grin emotikon
) . Habib Anis , dikasih Ratussan juta biasa-biasa saja .
.
.
Ternyata , sesudah shalat Jama’ah , saudagar itu berkata kepada Beliau sambil menunjuk kearah jendela Masjid sebelah Mihrab . Kata Saudagar itu :
“ Habib , alangkah baiknya jika kusen-kusen Jendela itu di ganti yang baru yang lebih baik ..”
.
Mendengar kalimat itu , langsung berubah rona wajah Beliau . Dengan suara yang sedikit keras beliau berkata kepada si saudagar :
“ O , jadi maksud Tuan memberi ana banyak Uang tadi , untuk ngatur-ngatur saya soal Masjid ini ? . Tuan perlu tahu , Ana membangun masjid ini murni dari uang jerih payah tangan ana sendiri . Ana tidak butuh uang anda . “
.
.
Habib Anis segera memerintahkan seseorang untuk mengambil gepokan Uang dalam plastic dari dalam kamar beliau dan beliau serahkan kembali kepada yang memberikannya :
“ Silahkan ambil kembali Uang Tuan ini . ana sama sekali belum menyentuhnya ! “
.
.
Dan memang membangun Rumah Tuhan , membuat Majlis-Majlis Tuhan selain dibutuhkan niat yang, baik , yang tulus serta ikhlas juga dibutuhkan kehalalan harta-harta yang di tasarrufkan untuknya .
Bahkan diriwayatkan bahwa saat Kaum Quraisy merenofasi Ka’bah , ditengah perjalanan pembbangunan, harta – harta Halal yang mereka punya habis . Akibatnya sebagihan bangunan Ka'bah keluar dari pondasi awal yang dibangun oleh Nabiyullah Ibrohim .
Maka Kaum Quraisy di jaman jahiliyyah itupun menghentikan pembangunan . Kaum yang tidak punya agama seperti mereka saja mengetahui , kewajjiban membanggun kebaikan dengan harta yang juga baik .
.
Namun sayangnya , dijaman sekarang ini , banyak dari kita membangun masjid-masjid yang megah , tetapi uang dan harta yang digunakan berasal dari “ negeri antahbarantah “ ! . Tidak lagi perduli halal / tidak . Yang penting uang dan dapat bayar tukang !!!
..
.
Banyak dari kita membuat Maajlis-Majlis Taklim / Tabligh-Tabligh akbar , namun tidak perduli darri mana uang ( biaya ) nya kita dapatkan . Lebih konyol lagi adalah majlis-majlis itu justru kita jadikan untuk mencari ketenaran dan mencari banyak uang .
.
.
Kata habibana Salim , Masjid yang kita bangun dengan cara seperti ini . Pesantren yang kita bangun dengan cara seperti ini . Majlis yang kita buat dengan cara seperti ini , adalah Masjid , Pesantren / Majlis Dhiror !
Tidak lama lagi akan musnah di telan masa dan hanya meninggalkan puing-puing dan sisa .
.
.
Mbah Kyai Munif Girikusumo Mranggen didatangi sekelompok orang . Mereka adalah para Panitia pembangunan sebuah Masjid yang kini sudah rampung dan berdiri dengan megah di sebuah kota . Mereka datang ingin Mbah Munif unuk datang dalam peresmiannya dan sekaligus memberikannya Nama .
.
.
Tetapi Mbah Munif menolak dengan halus . Seorang kerabat dekatnya bertanya alasan menggapa beliau menolak . Mbah Munif menjawab :
“ Aku tidak berani … Sebab aku tidak tahu apakah niat mereka membangun Masjid itu seikhlas dan setulus orang-orang tua mereka , saat ayah dan kakek mereka membangun masjid di jaman dahulu atau tidak..”
.
.
Maka di jaman yang jungkir balik seperti ini , sunggguh merupakan anugerah yang agung dari Allah jika kita dapat menemukan sebuah tempat yang dibangun atas pondasi ketaqwaan ( ussisa Alat Taqwa ) sebagaimana Masjid Riyadh Solo ini .
.
Maka , nikmatilah ( Farta’uu ) …selagi masih ada kesempatan disana . Wallohu a’lam bis showab .
Bersambung .
Komentar